Apakah Anda Suka Musik Dangdut ? ....

Minggu, 26 Juni 2011

Alqur'an dan Koran

Dari masa ke masa
Manusia (manusia) berkembang peradabannya
Hingga di mana-mana
Manusia (manusia) merubah wajah dunia

Gedung-gedung tinggi mencakar langit (yeah-yeah)
Nyaris menghiasi segala negeri
Bahkan teknologi di masa kini (yeah-yeah)
Sudah mencapai kawasan samawi

Tapi sayang disayang
Manusia (manusia) lupa diri tinggi hati
Lebih dan melebihi
Tingginya (tingginya) pencakar langitnya tadi

Sejalan dengan roda pembangunan
Manusia makin penuh kesibukan
Sehingga yang wajib pun terabaikan
Sujud lima waktu menyembah Tuhan
Karena dimabuk oleh kemajuan
Sampai komputer dijadikan Tuhan (yang bener aje)

Kalau bicara tentang dunia (dunia)
Aduhai pandai sekali
Tapi kalau bicara agama (agama)
Mereka jadi alergi

Membaca koran jadi kebutuhan (yeah-yeah)
Sedang Alqur’an cuma perhiasan
Bahasa Inggris sangat digalakkan (yeah-yeah)
Bahasa Arab katanya kampungan (nggak salah tuh?)

Buat apa berjaya di dunia (di dunia)
Kalau akhirat celaka
Marilah kita capai bahagia (bahagia)
Di alam fana dan baka

Aku Saudaramu

Bang, aku datang, Bang
(Apa? Abang? Ha-ha-ha, ha-ha-ha.
He, kau tahu
Aku tidak punya saudara semacam kau, mengerti?
Pergi, pergi, pergi...)

Kini engkau lupa pada adikmu sendiri
Hingga sampai hatimu membiarkan ‘ku pergi

Akulah saudaramu seayah dan seibu
Mengapakah kau kini tiada mengenal lagi
Adik kandung sendiri

Sungguh jauh berbeda sejak Abang berharta
Dalam sekejap saja lupa akan saudara
Aku datang kemari bukan untuk meminta
Hanya sekedar rindu ingin jumpa denganmu
Namun yang kudapatkan hanyalah penghinaan
Sungguh kejam dan tega

Aku dan Dia

Aku dan dia selalu bersama
Di mana saja ke mana saja berdua
Aku dan dia tak pernah berpisah
Di mana saja ke mana saja berdua

Tetapi kini semua tinggal kenangan
Kenangan indah yang tiada berarti
Hanya membuat sesak dalam dadaku
Bila teringat masa lalu dengannya

Jangan lagi kautanya diriku
Ke mana dia, di mana dia kini

Ajojing (feat. Rita Sugiarto)

Duet:
Ajojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojing
Ajojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojing

Wanita:
Jangan turutkan hati yang sedih

Pria:
Mari gembira, jangan bersedih

Duet:
Ajojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojing
Ajojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojing

Pria:
Kalau kita selalu gembira
Hati kita pun jadi lega
Jikalau hati kita lega
Maka semangat ‘tuk bekerja

Duet:
Marilah ajojing sampai berkeringat
Kalau berkeringat badan jadi sehat
Yo mari ajojing dengan bersemangat
Kalau bersemangat suasana hangat

Air Mata Darah

Sudah sering kali kau mengkhianati
Tapi engkau aku maafkan selalu
Tapi kali ini kau sungguh terlalu
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu

Simpan saja air matamu
Tak guna engkau menangis
Hatiku tak akan mencair
Dengan sedu-sedanmu itu

Walaupun tangismu darah
Hatiku tak akan iba
Aku sudah bosan
Melihat permainan sandiwaramu

Sudah sering kali kau mengkhianati
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu

Aduhai (feat. Riza Umami)




Pria:
Indahnya, indahnya aduhai

Wanita:
Manisnya, manisnya aduhai

Duet:
Saat-saat memadu cinta
Saat-saat yang paling indah
Kata-kata bak mutiara
Kata-kata dalam bercinta

Wanita:
Mesranya, mesranya aduhai

Pria:
Rasanya, rasanya aduhai

Wanita:
La-la

Pria:
Hm-hm

Wanita:
La-la-la

Pria:
Hm-hm

Wanita:
La-la-la-la-la-la-la-la-la
<> Pria:
La-la-la-la-la-la

Wanita:
Menyanyi, bersama menyanyi
Mencurahkan rasa cinta dalam hati

Pria:
Bersemi, semoga bersemi
Tumbuhlah dan mekarlah cinta sejati

Wanita:
Indahnya, indahnya aduhai

Pria:
Manisnya, manisnya aduhai

Duet:
Saat-saat memadu cinta
Saat-saat yang paling indah
Kata-kata bak mutiara
Kata-kata dalam bercinta

Pria:
Mesranya, mesranya aduhai

Wanita:
Rasanya, rasanya aduhai

Pria:
La-la

Wanita:
Hm-hm

Pria:
La-la-la

Wanita:
Hm-hm

Pria:
La-la-la-la-la-la-la-la
<> Wanita:
La-la-la-la-la-la

Pria:
Sang bunga tersenyum merekah
Gembira menyambut tiba musim cinta

Wanita:
Semuanya nampak gembira
Seakan turut merasa bahagia

Adu Domba

Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan
Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan

Demi keuntungan domba jadi korban
(Diadu domba)
Demi kesenangan domba kesakitan
(Diadu domba)

Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan
Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan

Domdomba domba, babadom domba
(Adu domba)
Domdomba domba, babadom domba
(Adu domba)
Domdomba domba, babadom domba

Sayang-sayang seribu kali
Domba-domba tak menyadari
Kasihan aduhai kasihan
Domba-domba pun bermusuhan
Hentikanlah hentikan itu kedhaliman
Janganlah dan janganlah kau mengadu domba

Adu domba adu domba mengadu domba
Sungguh suatu dosa
Adu domba adu domba mengadu domba
Perbuatan tercela

Demi keuntungan domba jadi korban
(Diadu domba)
Demi kesenangan domba kesakitan
(Diadu domba)

Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan
Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan

Domdomba domba, babadom domba
(Adu domba)
Domdomba domba, babadom domba
(Adu domba)
Domdomba domba, babadom domba

Jadilah seorang gembala
Di antara kawanan domba
Binalah dan peliharalah
Kerukunan antara domba
Bila ada orang suka memecah belah
Maka dia dikatakan pengadu domba

Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan
Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan

Demi keuntungan domba jadi korban
(Diadu domba)
Demi kesenangan domba kesakitan
(Diadu domba)

Adu domba adu domba mengadu domba
Sungguh suatu dosa
Adu domba adu domba mengadu domba
Perbuatan tercela

Adu domba

Indonesia

Hijau merimbuni daratannya
Biru lautan di sekelilingnya
Itulah negeri Indonesia
Negeri yang subur serta kaya raya

Seluruh harta kekayaan negara
Hanyalah untuk kemakmuran rakyatnya
Namun hatiku selalu bertanya-tanya
Mengapa kehidupan tidak merata

Yang kaya makin kaya
Yang miskin makin miskin
Yang kaya makin kaya
Yang miskin makin miskin

Negara bukan milik golongan
Dan juga bukan milik perorangan
Dari itu jangan seenaknya
Memperkaya diri membabi buta

Seluruh harta kekayaan negara
Hanyalah untuk kemakmuran rakyatnya
Namun hatiku selalu bertanya-tanya
Mengapa kehidupan tidak merata

Yang kaya makin kaya
Yang miskin makin miskin
Yang kaya makin kaya
Yang miskin makin miskin

Masih banyak orang hidup dalam kemiskinan
Sementara ada yang hidupnya berlebihan
Jangan dibiarkan adanya jurang pemisah
Yang makin menganga antara miskin dan kaya
Bukankah cita-cita bangsa
Mencapai negeri makmur sentosa

Selama korupsi semakin menjadi-jadi
Jangan diharapkan adanya pemerataan
Hapuskan korupsi di segala birokrasi
Demi terciptanya kemakmuran yang merata
Bukankah cita-cita bangsa
Mencapai negeri makmur sentosa

Habis Gelap Terbitlah Terang

Selama hidup di dalam dunia
Tak ‘kan sunyi dari ujian
Lenyap yang satu datang yang lainnya
Begitulah tiada putusnya

Bermacam bentuknya ujian Tuhan
Yang dibebankan pada insan
Semata-mata ‘tuk menguji iman
Pembeda yang taqwa dan durhaka

Apabila kau menemui musibah
Jangan lalu putus asa
Bunuh diri itu bukan satu cara
Mengatasi masalah
Bahkan suatu dosa

Apabila kau menemui musibah
Sabar serta tawakkallah
Supaya kau memperoleh kemenangan
Dalam ampunan Tuhan
Penuh kebahagiaan

Tak selamanya langit itu kelam
Suatu saat ‘kan cerah juga
Hiduplah dengan sejuta harapan
Habis gelap akan terbit terang

Ada Udang di Balik Batu (feat. Rita Sugiarto)

Ada udang di balik batu
Itu mengharap sesuatu

Memberi uang ada maunya
Menolong orang ada maunya
Menanam budi ada maunya
Bermurah hati ada maunya

Ada udang di balik batu
Itu mengharap sesuatu

Kalau memang kau mau menolong
Tuluskan hatimu
Percuma saja engkau menolong
Kalau ada maumu

Kalau memang kau mau menolong
Tuluskan hatimu
Percuma saja engkau menolong
Kalau ada maumu

135.000.000

Seratus tiga puluh lima juta
Penduduk Indonesia
Terdiri dari banyak suku-bangsa
Itulah Indonesia

Ada Sunda, ada Jawa
Aceh, Padang, Batak
Dan banyak lagi yang lainnya

Seratus tiga puluh lima juta
Penduduk Indonesia
Terdiri dari banyak suku-bangsa
Itulah Indonesia

Janganlah saling menghina
Satu suku-bangsa dengan lainnya
Karena kita satu bangsa
Dan satu bahasa Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika
Lambang negara kita Indonesia
Walaupun bermacam-macam aliran
Tetapi satu tujuan

Seratus tiga puluh lima juta
Penduduk Indonesia
Terdiri dari banyak suku-bangsa
Itulah Indonesia

Betawinya, Makassarnya
Bugis, Ambon, Dayak
Dan banyak lagi yang lainnya

Seratus tiga puluh lima juta
Penduduk Indonesia
Terdiri dari banyak suku-bangsa
Itulah Indonesia

1001 Macam

Seribu satu macam itu bidang pekerjaan
Dari jadi pengamen sampai jadi seorang presiden
Seribu satu macam cara orang mencari makan
Dari menjual koran sampai menjual kehormatan

Ada cara yang halal, ada cara yang haram
Silakan mau pilih cara mana
Namun semua cara ada tanggung jawabnya
Di hadapan Tuhan dan manusia

Seribu satu macam itu bidang pekerjaan
Dari jadi pengamen sampai jadi seorang presiden
Seribu satu macam cara orang mencari makan
Dari menjual koran sampai menjual kehormatan

Banyak orang berkata
Dalam mencari nafkah
Cari yang haram saja sudah susah
Apalagi yang halal

(Jangan didengar
Jangan didengar itu sangat tidak benar
Hu, jangan didengar itu sangat tidak benar)

Banyak orang berkata
Yang jujur pasti hancur
Karena zaman ini sudah edan
Jujur tidak makan

(Zaman yang edan
Zaman yang edan kita jangan jadi syetan
Hu, zaman yang edan kita jangan jadi syetan)

Siapa meninggalkan yang haram
Karena takut kepada Tuhan
Pasti baginya ‘kan digantikan
Rizki yang halal dan digandakan
Insya Allah

Seribu satu macam

(Zulfikar) a-ya-ya-ya-ya


(Zulfikar) a-ya-ya-ya-ya
(Zulfikar) ya…
(Zulfikar) oi-oi-oi-oi-oi
(Zulfikar) o…i

Zulfikar orang memanggilku
Zulfikar itulah namaku
Sebagai penyanyi kutempuh hidup ini
Menghibur hati yang sedang sedih
Menghibur hati yang sedih
Zulfikar orang memanggilku
Zulfikar itulah namaku

(Zulfikar, Zulfikar, Zulfikar, Zulfikar)
Zulfikar orang memanggilku
Zulfikar itulah namaku
Kerjaku sebagai penyanyi
‘Tuk menghibur hati yang sedih (he)

Tugasku membuat orang cemberut jadi tertawa
(Ha-ha-ha-ha-ha-ha…)
Dan juga membuat orang merana jadi bahagia
(Hi-hu…y)
Tugasku membuat orang pemurung jadi periang
(Ha-ha-ha-ha-ha-ha…)
Dan juga membuat orang yang tua merasa muda
(Hi-hu…y)

Marilah bergembira lupakan kesedihan
Menyanyi bersamaku berdendang dalam lagu

(Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar
Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)
Zulfikar orang memanggilku <> (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)
Zulfikar itulah namaku <> (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)
Zulfikar orang memanggilku <> (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)
Zulfikar itulah namaku <> (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)

Senin, 06 Juni 2011

Bali Tersenyum

Bali...bali...bali...

Gerak tarianmu memang sungguh indah...
Lentiknya jemarimu yang lembut...
seakan tersimpan sejuta misteri
beribu mata dunia
semua melirikmu...

dari yang berkulit hitam
sampai yang memakai sorban
dari yang berkulit putih...

Bali...bali...bali...

Reef:

Mereka datang silih berganti
'tuk melihat ragamnya kebudayaanmu
setiap hari nampak berseri
seakan tak hentinya bersolek diri...