Dari sinar matamu yang memancarkan cahaya
Dari senyuman bibirmu yang kau tampakkan manja
Menusuk kedalam relung hatiku
Yang membara didalam perasaan
Dari sinar matamu yang memancarkan cahaya
Dari senyuman bibirmu yang kau tampakkan manja
Agar kupasrahkan maksud hatiku
Untuk menjadi sehati denganmu
Dari sinar matamu yang memancarkan cahaya
Dari senyuman bibirmu yang kau tampakkan manja
Reef:
Mungkin kau tak mengerti akan maksud hatiku
Kucurahkan kasih sayang untukmu
Dalam isi hatiku kuharap kau mengerti
Cinta suciku hanyalah padamu
Semua telah kutempuh
'tuk menggapai cintamu...
Apakah Anda Suka Musik Dangdut ? ....
Rabu, 13 Juli 2011
WARUNG TENDO
Kopi susu anget - anget ( asyik - asyik )
Gedang goreng panas pisan
Yo hang disediakakeun yoro...
Neng mejo yo dasarane..
Warung tendo pinggir jalan ( asyik - asyik )
Hang dodol ayu temenan
Wes kadung dadi langganan eman...
Sing bli sun nglalekakeun...
Reef:
Anget - anget kopi susun riko mbok Rodiyah
Gawe awak seger ugo lan tambyah tenogo
gedang goreng ini acake tak tiliono
kadyung kurang enak ngurangi pelanggan riko...
Gedang goreng panas pisan
Yo hang disediakakeun yoro...
Neng mejo yo dasarane..
Warung tendo pinggir jalan ( asyik - asyik )
Hang dodol ayu temenan
Wes kadung dadi langganan eman...
Sing bli sun nglalekakeun...
Reef:
Anget - anget kopi susun riko mbok Rodiyah
Gawe awak seger ugo lan tambyah tenogo
gedang goreng ini acake tak tiliono
kadyung kurang enak ngurangi pelanggan riko...
IIYE YOYO
Sun ngowo ngalor
Ngidul sun Ngembyong ngulon
ngetan sing ngroso panas
ing sun wes sak umure jagung...
Sun kudyang lan sun eman
Sun embyan - embyan...
Anak ing sun lanang
Ngomong akeh sing podang
Iiye yoyo ma'e iiye yoyo 2x
Ngomong paran tek emak sing ngerti
Iiye yoyo ma'e iiye yoyo 2x
Balinono maneh tek alon - alon
Iiye yoyo ma'e iiye yoyo 2x
Eh..sikile tah hang loro...
Reef:
Cilik ngomong sing tetes
Besok gede ngomong hang mentes
Ojo seneng adol omong
ngat ne siro sing dadi omong
Sitik tapi nyelentik
Tibang akeh tapi dilepeh
Puguhono siro ngomong
Hanng bener siro ngomong...
Ngidul sun Ngembyong ngulon
ngetan sing ngroso panas
ing sun wes sak umure jagung...
Sun kudyang lan sun eman
Sun embyan - embyan...
Anak ing sun lanang
Ngomong akeh sing podang
Iiye yoyo ma'e iiye yoyo 2x
Ngomong paran tek emak sing ngerti
Iiye yoyo ma'e iiye yoyo 2x
Balinono maneh tek alon - alon
Iiye yoyo ma'e iiye yoyo 2x
Eh..sikile tah hang loro...
Reef:
Cilik ngomong sing tetes
Besok gede ngomong hang mentes
Ojo seneng adol omong
ngat ne siro sing dadi omong
Sitik tapi nyelentik
Tibang akeh tapi dilepeh
Puguhono siro ngomong
Hanng bener siro ngomong...
Senin, 11 Juli 2011
Diam Diam Feat Ahmad Dhani
diam-diam aku mengagumimu
diam-diam aku memikirkanmu
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi pacarku
diam-diam aku mengagumimu
diam-diam aku merindukanmu
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi
diam-diam aku mengagumimu
diam-diam aku merindukanmu
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi
* dari dulu hatiku
memilih kamu untuk jadi kekasih hatiku
dari dulu tubuhku
memilih tubuhmu untuk ku kecup dan ku peluk
untuk ku dekap dan ku cumbu
ah, diam-diam aku memikirkanmu
diam-diam aku mengkhayalkanmu
diam-diam, diam-diam
aku tergila-gila padamu
diam-diam aku memikirkanmu
diam-diam aku mengkhayalkanmu
diam-diam, diam-diam
aku tergila-gila padamu
diam-diam, diam-diam
aku, aku, diam-diam-diam
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diiiiiiii
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diiiiiiii
repeat *
diam-diam aku memikirkanmu
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi pacarku
diam-diam aku mengagumimu
diam-diam aku merindukanmu
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi
diam-diam aku mengagumimu
diam-diam aku merindukanmu
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi
* dari dulu hatiku
memilih kamu untuk jadi kekasih hatiku
dari dulu tubuhku
memilih tubuhmu untuk ku kecup dan ku peluk
untuk ku dekap dan ku cumbu
ah, diam-diam aku memikirkanmu
diam-diam aku mengkhayalkanmu
diam-diam, diam-diam
aku tergila-gila padamu
diam-diam aku memikirkanmu
diam-diam aku mengkhayalkanmu
diam-diam, diam-diam
aku tergila-gila padamu
diam-diam, diam-diam
aku, aku, diam-diam-diam
diam-diam, diam-diam
hatiku memilihmu menjadi
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diiiiiiii
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diam-diam
diam-diam, diiiiiiii
repeat *
Pemarah
Jadi orang jangan pemarah...
salah sedikit naik darah..
Kalau jadi orang pemarah
Teman jauh rejeki susah..
lebih baik jadi peramah..
salah sedikit maafkanlah..
kalau jadi orang peramah
teman banyak rejeki mudah...
Reef:
Banyak untungnya jadi peramah
teman berada dimana - mana
ho..ya..ya.. - ho ya..ya..
banyak ruginya jadi pemarah
musuh berada dimana - mana
ho..ya..ya.. - ho.. ya.. ya..
salah sedikit naik darah..
Kalau jadi orang pemarah
Teman jauh rejeki susah..
lebih baik jadi peramah..
salah sedikit maafkanlah..
kalau jadi orang peramah
teman banyak rejeki mudah...
Reef:
Banyak untungnya jadi peramah
teman berada dimana - mana
ho..ya..ya.. - ho ya..ya..
banyak ruginya jadi pemarah
musuh berada dimana - mana
ho..ya..ya.. - ho.. ya.. ya..
Jumat, 01 Juli 2011
Kunang-kunang
Kunang-kunang, tunjukkan aku jalan
‘Ku tersesat di tengah gelap malam
Oh, kunang-kunang, terangi jalan
Oh, kunang-kunang, ‘ku mau pulang
Kunang-kunang, tunjukkan aku jalan
‘Ku tersesat di tengah gelap malam
Kunang-kunang aduhai engkau datang
Kunang-kunang engkau membawa terang
Kunang-kunang kau menerangi jalan
Kunang-kunang hatiku sangat senang
Tiada terhingga terima kasihku kepadamu
‘Ku tersesat di tengah gelap malam
Oh, kunang-kunang, terangi jalan
Oh, kunang-kunang, ‘ku mau pulang
Kunang-kunang, tunjukkan aku jalan
‘Ku tersesat di tengah gelap malam
Kunang-kunang aduhai engkau datang
Kunang-kunang engkau membawa terang
Kunang-kunang kau menerangi jalan
Kunang-kunang hatiku sangat senang
Tiada terhingga terima kasihku kepadamu
Cemburu
Mengapa kau tampar pipiku
hingga terlihat bekas tanganmu
kau tuduhku yang bukan-bukan
cemburu tanpa alasan
Mengapa kau jatuhkan tangan
sedang kita belum bertunangan
kalau memang ku bersalah
matipun aku rela
Mengapa kau tampar pipiku ?
aku hanya seorang wanita
yang lemah dan berdaya
mengapa ku selalu tersiksa
seakan tiada lagi cinta
Ku tak suka, ku tak rela
lebih baik kita berpisah
hingga terlihat bekas tanganmu
kau tuduhku yang bukan-bukan
cemburu tanpa alasan
Mengapa kau jatuhkan tangan
sedang kita belum bertunangan
kalau memang ku bersalah
matipun aku rela
Mengapa kau tampar pipiku ?
aku hanya seorang wanita
yang lemah dan berdaya
mengapa ku selalu tersiksa
seakan tiada lagi cinta
Ku tak suka, ku tak rela
lebih baik kita berpisah
Bunga Penganten
Bunga melati hiasan di kamar pengantin
Putih tersusun rapi harum segar mewangi
Tanda-tanda bekas pesta masih terasa
Seakan turut mengiringi pesta kita
Bunga melati hiasan di kamar pengantin
Menjadi saksi bisu di malam pertamaku oh..... Melati
Reff:
Kini semua telah berubah dengan kepedihan
Kau tuduh diriku telah ternoda
Walau aku telah bersumpah atas nama TUHAN
Kau tetap tak mau menerimaku
Baru tiga hari menikah
Kau tega menjatuhkan talak
Kau hina diriku di depan orang
Tanpa kau sadar dirimu siapa
Lihatlah ..... semua orang mendengar ceritaku
Lihatlah ..... semua orang menatap penuh ragu
Lihatlah ..... seakan aku manusia paling buruk
Paling terhina di dunia
Putih tersusun rapi harum segar mewangi
Tanda-tanda bekas pesta masih terasa
Seakan turut mengiringi pesta kita
Bunga melati hiasan di kamar pengantin
Menjadi saksi bisu di malam pertamaku oh..... Melati
Reff:
Kini semua telah berubah dengan kepedihan
Kau tuduh diriku telah ternoda
Walau aku telah bersumpah atas nama TUHAN
Kau tetap tak mau menerimaku
Baru tiga hari menikah
Kau tega menjatuhkan talak
Kau hina diriku di depan orang
Tanpa kau sadar dirimu siapa
Lihatlah ..... semua orang mendengar ceritaku
Lihatlah ..... semua orang menatap penuh ragu
Lihatlah ..... seakan aku manusia paling buruk
Paling terhina di dunia
Bulan
Sejak manusia turun di bulan
Berubahlah cara rayuan
Lelaki tidak mau mengatakan
Pacarnya cantik bagai bulan
Karena bulan terpijak kaki
Sehingga bulan tak cantik lagi
Sejak manusia turun di bulan
Berubahlah cara pacaran
Perempuan tak mau dikatakan
Wajahnya cantik bagai bulan
Karena bulan terpijak kaki
Sehingga bulan tak cantik lagi
Dulu sebelum manusia ke sana
Bulan dikira mulus bagai pualam
Tapi setelah manusia ke sana
Bulan ternyata gersang berpegunungan
Dulu wanita akan bangga sekali
Bila diumpamakan seperti bulan
Kini wanita akan marah sekali
Bila diumpamakan seperti bulan
Berubahlah cara rayuan
Lelaki tidak mau mengatakan
Pacarnya cantik bagai bulan
Karena bulan terpijak kaki
Sehingga bulan tak cantik lagi
Sejak manusia turun di bulan
Berubahlah cara pacaran
Perempuan tak mau dikatakan
Wajahnya cantik bagai bulan
Karena bulan terpijak kaki
Sehingga bulan tak cantik lagi
Dulu sebelum manusia ke sana
Bulan dikira mulus bagai pualam
Tapi setelah manusia ke sana
Bulan ternyata gersang berpegunungan
Dulu wanita akan bangga sekali
Bila diumpamakan seperti bulan
Kini wanita akan marah sekali
Bila diumpamakan seperti bulan
Buaya
Buaya, buaya itu binatang melata
Terkenal karena kelicikannya
Dia pandai mengelabui mangsa
Diam-diam tetapi berbahaya
Dia selalu berpura-pura
Apabila ada maunya
Macam-macam tipu-dayanya
Begitulah sifat buaya
Buaya
Kini kita melihat
Banyak buaya naik ke darat
Awas hati-hatilah
Buaya darat lebih bahaya
Memang bentuknya seperti manusia
Tapi sifat-sifatnya na’udzubillah
Buaya, buaya, hai air mata buaya
Itu lambang suka berpura-pura
Banyak manusia jadi buaya
Dalam cara-cara kehidupannya
Apabila Anda berjumpa
Hindarilah dan jauhilah
Hati-hati dan waspadalah
Jangan sampai kau terpedaya
Buaya
Terkenal karena kelicikannya
Dia pandai mengelabui mangsa
Diam-diam tetapi berbahaya
Dia selalu berpura-pura
Apabila ada maunya
Macam-macam tipu-dayanya
Begitulah sifat buaya
Buaya
Kini kita melihat
Banyak buaya naik ke darat
Awas hati-hatilah
Buaya darat lebih bahaya
Memang bentuknya seperti manusia
Tapi sifat-sifatnya na’udzubillah
Buaya, buaya, hai air mata buaya
Itu lambang suka berpura-pura
Banyak manusia jadi buaya
Dalam cara-cara kehidupannya
Apabila Anda berjumpa
Hindarilah dan jauhilah
Hati-hati dan waspadalah
Jangan sampai kau terpedaya
Buaya
Bercanda
Aha-aha, hati jadi gembira
Aha-aha, kalau bercanda
Aha-aha, riuh gelak tertawa
Aha-aha, kalau bercanda
Bercanda tentu ada batasnya
Jangan sampai teman naik darah
Aha-aha, hati jadi gembira
Aha-aha, kalau bercanda
Aha-aha, riuh gelak tertawa
Aha-aha, kalau bercanda
Boleh saja kalau mau bercanda
Asal jangan menyinggung perasaan
Boleh saja kalau mau bercanda
Tetapi jangan menyakiti teman
Tidak jarang cuma karena bercanda
Akhirnya jadi satu keributan
Tidak jarang cuma karena bercanda
Akhirnya teman ‘kan menjadi lawan
Aha-aha, kalau bercanda
Aha-aha, riuh gelak tertawa
Aha-aha, kalau bercanda
Bercanda tentu ada batasnya
Jangan sampai teman naik darah
Aha-aha, hati jadi gembira
Aha-aha, kalau bercanda
Aha-aha, riuh gelak tertawa
Aha-aha, kalau bercanda
Boleh saja kalau mau bercanda
Asal jangan menyinggung perasaan
Boleh saja kalau mau bercanda
Tetapi jangan menyakiti teman
Tidak jarang cuma karena bercanda
Akhirnya jadi satu keributan
Tidak jarang cuma karena bercanda
Akhirnya teman ‘kan menjadi lawan
Bara Cinta
Kunyalakan api di tungku hatiku
Semakin lama makin membara
Begitu kiranya cintaku padanya
Semakin lama makin bertambah
Tapi kini dia pergi
Apa salahku apa dosaku hingga ‘ku ditinggal pergi
Apakah ini takdir Ilahi yang harus kubawa mati
Sukar dicari cinta sejati di dalam kehidupan ini
Selama hidupku baru kali ini
‘Ku mengalami bermain cinta
Kukira bahagia yang aku temui
Tapi ternyata aku kecewa
Merana karena cinta
Semakin lama makin membara
Begitu kiranya cintaku padanya
Semakin lama makin bertambah
Tapi kini dia pergi
Apa salahku apa dosaku hingga ‘ku ditinggal pergi
Apakah ini takdir Ilahi yang harus kubawa mati
Sukar dicari cinta sejati di dalam kehidupan ini
Selama hidupku baru kali ini
‘Ku mengalami bermain cinta
Kukira bahagia yang aku temui
Tapi ternyata aku kecewa
Merana karena cinta
Bakti dan Cinta
Sentuhan hati mesra penawar duka-lara
Darimu oh sayang
Cintaku kepadamu selalu membara di kalbu
Cerahnya senja hari secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela kuserahkan padamu
Aa... aa...
Rasa kasih dan sayangmu
Terlukis dalam hatiku
Bakti dan cinta darimu
Menyentuh sanubariku
Saat indah... saat mesra...
Bila terbuai dalam cinta
Cerahnya senja hari secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela kuserahkan padamu
Darimu oh sayang
Cintaku kepadamu selalu membara di kalbu
Cerahnya senja hari secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela kuserahkan padamu
Aa... aa...
Rasa kasih dan sayangmu
Terlukis dalam hatiku
Bakti dan cinta darimu
Menyentuh sanubariku
Saat indah... saat mesra...
Bila terbuai dalam cinta
Cerahnya senja hari secerah wajah kasih
Tambatan hatiku
Seluruh jiwa ini rela kuserahkan padamu
Bahasa Isyarat
Digeleng-gelengkan kepala
Itu pertanda tidak mau atau tak setuju
Diangguk-anggukkan kepala
Itu pertanda dia mau dan juga setuju
Itu semua isyarat dalam bahasa
Tanpa bicara orang mengerti maksudnya
Dikedip-kedipkan matanya
Itu pertanda dia merayu atau menggoda
Dibasah-basahkan bibirnya
Itu pertanda ada sesuatu yang dipendam
Orang bisa berkata
Walau tidak memakai bahasa
‘Tuk mengatakan cinta
Cukuplah dengan pandangan mata
Tapi jangan selalu bicara
Tidak dengan bahasa
Nanti orang mengira
Engkau bisa tak bisa berkata
Itu pertanda tidak mau atau tak setuju
Diangguk-anggukkan kepala
Itu pertanda dia mau dan juga setuju
Itu semua isyarat dalam bahasa
Tanpa bicara orang mengerti maksudnya
Dikedip-kedipkan matanya
Itu pertanda dia merayu atau menggoda
Dibasah-basahkan bibirnya
Itu pertanda ada sesuatu yang dipendam
Orang bisa berkata
Walau tidak memakai bahasa
‘Tuk mengatakan cinta
Cukuplah dengan pandangan mata
Tapi jangan selalu bicara
Tidak dengan bahasa
Nanti orang mengira
Engkau bisa tak bisa berkata
Air Bunga
Air bunga ini tiada harum lagi
air bunga ini tak mampu mencuci
goresan dosa dosamu dihati
catatan noda yang berdarah ini
air bunga ini tiada harum lagi
air bunga ini tak mampu mencuci
Percuma saja kau datang lagi
hati ini terlanjur benci
biarlah aku seorang diri
tanpa ada kekasih
Terlalu parah kau menyakiti
aku sudah tak sudi lagi
sedalam apa cintaku ini
sanggup kubunuh mati
takkan ku ampuni pengkhianatanmu kasih
tanpa ijin malaikat penjagaku ini
air bunga ini tak mampu mencuci
goresan dosa dosamu dihati
catatan noda yang berdarah ini
air bunga ini tiada harum lagi
air bunga ini tak mampu mencuci
Percuma saja kau datang lagi
hati ini terlanjur benci
biarlah aku seorang diri
tanpa ada kekasih
Terlalu parah kau menyakiti
aku sudah tak sudi lagi
sedalam apa cintaku ini
sanggup kubunuh mati
takkan ku ampuni pengkhianatanmu kasih
tanpa ijin malaikat penjagaku ini
Langganan:
Postingan (Atom)